Wednesday, December 29, 2010

Owe it to Self

Ternyata tanpa kusadari, sudah 2 tahun aku menulis di blog ini. Ketika melihat history-nya baru aku tersadar, sudah sejak tahun 2008 sejak aku pertama kali menciptakan blog ini.

Aku menyadari bahwa ternyata aku suka menulis. Terutama ketika sudah lulus kuliah, sepertinya ada rasa berhutang pada diri sendiri karena sekian lama tidak menulis lagi.
Pada masa kuliah, salah satu mata kuliah yang paling aku gemari adalah, Penulisan Populer. Sang Dosen, Pak Ismail (God bless his soul) sudah tiada. Tapi masa kuliah bersamanya tidak bisa kulupakan. Ia selalu datang ke kelas sambil berteriak "merdeka" dan mengangkat kepal tangan keatas. Tugas tulisan mingguan yang ia berikan, walaupun berat, tapi selalu dengan senang hati aku kerjakan. Rasanya begitu menantang untuk menciptakan sebuah kisah atau sebuah artikel, ketika aku duduk semalaman memikirkan topik apa yang bisa dibahas. Ketika harus menciptakan sebuah kisah dari sebuah topik yang membosankan, dan bagaimana cara mengemasnya dalam sebuah tulisan yang menarik.

Lalu ketika kuliah berikutnya, ia akan mengupas hasil tulisan kami. Bagaimana ia akan berkata bahwa kisah roman yang kami ciptakan terlalu picisan. Atau artikel yang kami tulis kurang informatif, atau ketika kisah yang kami ceritakan sudah bagus, tapi terlalu banyak kesalahan teknis penulisan. Sedikit memalukan memang, ketika ia membahasnya dengan gamblang di hadapan semua mahasiswa lain, tapi sangat membanggakan ketika ia mencantumkan tiga titik pada hasil tulisan kita dan menulis kata-kata "kembali ke saya." Artinya ia merasa bahwa tulisan itu cukup baik untuk ia simpan sebagai koleksi pribadinya, dan bahkan bisa ia sertakan pada bukunya yang berikut.

Ia tidak pernah menerima banyak mahasiswa dalam kelasnya, dan aku sangat beruntung bisa mengambil dua mata kuliah darinya. Kurasa kuliah darinya adalah salah satu yang sampai sekarang masih kuingat. Aku sangat yakin bahwa karena mengikuti kuliah-nya itulah, yang membuatku masih ingin menulis bahkan sampai saat ini.

Tulisan-tulisan di blog ini memang hanya kisah biasa, tidak fantastis, dan lebih ke arah pemikiran abstrak saja. Apa yang tiba-tiba terlintas di pikiranku, dan mencoba menuangkannya dalam sebuah tulisan. Aku bahkan tidak yakin ada yang membaca blog ini atau tidak, heheheh. Tapi aku rasa aku sudah cukup puas dengan mengetahui bahwa aku tidak berhenti menulis, bahwa aku tidak meninggalkan menulis.

Aku rasa aku berhutang pada begitu banyak orang yang telah mengajarku, untuk terus menulis. Tapi yang terpenting aku rasa aku akan berhutang pada diriku sendiri, jika aku berhenti menulis.

Tergelitik

Membaca blog seorang teman baikku, aku merasa sangat tertarik, penasaran, bahkan setuju dengan kutipan di blognya itu.

silahkan lihat sendiri di link ini, apakah anda merasakan hal yang sama dengan saya?

Jennniiffeerrr

Tiba-tiba aku teringat pada seorang temanku yang mempunyai sebuah kebiasaan untuk mengganti nama orang.

Ketika masih bekerja di Papua dahulu, ada salah seorang driver kami, seorang lokal Papua, yang bernama Jessica. Jessica adalah seorang laki-laki Papua, berbadan tinggi, kulit gelap, dan rambut agak panjang keriting. Ya, dia seorang laki-laki.
Pertama-tama aku kira, itu bukan nama sebenarnya, sampai aku sempat bertanya-tanya keliling juga pada teman-temannya. Ternyata itu memang serius nama aslinya.

Kembali ke temanku.

Setiap hari Jessi (itu nama panggilannya) akan mengantarkan kotak makan siang kami ke kantor. Temanku ini, yang sering susah menemukan kotak untuk departemennya, akan selalu berteriak, "Jennifeeerrr..., kotak punya gue manaaa?" Sepertinya nama Jessica belum cukup, temanku masih harus menggantinya dengan Jenifer.

Kali lain, ketika aku sedang berada di dekat mejanya..., ia sedang memanggil salah seorang Office Boy kami..., "Maaatthheeewww!"
Tidak usah ditanya, nama asli si OB adalah Matius.

Lucunya terlepas dari itu bukan nama asli mereka yang dipanggil, entah kenapa mereka selalu menengok jika temanku ini memanggil. Haha.

Tuesday, December 28, 2010

Lagu Genit

Hari minggu, 26 Desember 2010, sewaktu aku sedang santai nonton tv di rumah. Tiba-tiba handphone-ku berbunyi. Satu pesan masuk. Pesannya cukup singkat.

"Cuoy, liat Metro buruan, lagunya centil, masa toel-toel"

Penasaran aku langsung mengganti channel tv. Aku menebak mungkin lagu dangdut dan semacamnya yang diputar.

Ternyata...,

Yang ada adalah sebuah konser natal, dan si penyanyi sedang menyanyikan lagu, "Noel, Noel"

Aku langsung tertawa terbahak-bahak, membuat saudara-saudaraku bingung.

Memang, hanya temanku yang satu ini, yang bisa membuat sebuah lagu natal, menjadi lagu genit.

Sunday, December 12, 2010

Tips (Ngaco) Hemat Gathering

Melihat keadaan sekarang yang serba mahal, dan juga karena seringnya pergi untuk ngumpul-ngumpul dengan teman. Aku mulai melihat cara bagaimana bisa sering jalan-jalan, tapi tetap hemat. Ini memang hanya sebuah pandangan ngaco, tapi kurang lebih inilah poin-poin terpikirkan olehku. Sooo…, beginilah kurang lebih cara-caranya :

1. Discount!

Sekarang ini bukan hanya produk barang, tapi banyak juga restoran yang menyediakan diskon. Mereka sering bekerja sama dengan sebuah kartu kredit tertentu. Sehingga, akan sangat menguntungkan sekali, jika anda atau mungkin teman anda, mempunyai kartu kredit yang dimaksud.

2. Go with the flow, Free Flow.

Lebih baik memesan minuman yang free flow alias isi ulang. Temanku sebelum memesan tidak akan ragu-ragu untuk bertanya jenis minuman apa yang free flow, (untung ada dia, jadinya aku tidak usah bertanya sendiri..hehehhe..) tentunya sangat menguntungkan hanya dengan membayar sekali, bisa dapat isi ulang sesukanya…hohohooh.

3. Caaarrd…, the caaarrrddd.

Berkenaan dengan poin no. 1, dan Oke lah, saya juga tidak akan meng-encourage anda untuk memiliki kartu kredit. Tapi kalau misalnya ada seorang teman anda yang menawarkan untuk membayar dengan kartu kredit-nya dulu, lumayan menguntungkan buat anda karena anda tidak harus langsung membayar saat itu juga! Lumayan bisa menunda pembayaran dengan cara misalnya : “gue bayarnya besok di kantor aja yaaaa…” (Tapi jangan sampe lupa dibayar ya! Bisa jatuh kredibilitas)

4. Girls on Diet!

Untuk lebih menghemat, mungkin anda bisa membagi makanan saja dengan teman anda. Tapi hati-hati menentukan pilihan! Kalau bisa carilah teman wanita anda yang tidak bisa makan banyak-banyak, atau sedang diet. Karena porsi yang akan dia makan, pasti akan lebih sedikit lagi. Jadi anda bisa mendapatkan kira-kira ¾ porsi makanan, dan tetap membayar setengah harga!

5. Be with the boys.

Bukannya bermaksud curang, tapi ada keuntungan dengan pergi bersama dengan para pria. Jika keluar makan bersama, mereka jarang menghitung dengan teliti berapa jumlah total makanan dan minuman mereka. Biasanya jika bill datang, mereka hanya akan mengeluarkan sejumlah uang—yang biasanya lebih—untuk membayar tagihan mereka. Kalauuu, sudah begitu, bisa-bisa anda tidak perlu membayar makanan anda sendiri, karena kelebihan dari yang diberikan oleh semua teman laki-laki anda….huahuauhuhahua. (Tertawa puas)

6. Take it slooww and make it fast (saran paling ngaco)

Ini mungkin saran paling ngaco, dan aku sendiri belum pernah mencoba, walaupun sempat terpikirkan beberapa kali. Ketika bill datang, bagaimana kalau anda sengaja berlambat-lambat mengeluarkan uang? Siapa tau ketika teman-teman anda selesai mengumpulkan semua uangnya, akan ada kelebihan, dan anda bisa membayar dengan jumlah yang kurang, atau bahkan tidak sama sekali? Lalu ketika uang kembali datang, cepat-cepat mengambil uang kembalian yang ada, Hehehheheheh. (tapi aku pun ragu, apa masih ada orang yang mau berteman dengan anda yang berkelakuan seperti itu hehhehehe.)


Jadi inilah tips-tips yang aku simpulkan sendiri, karena ingin tetap bisa sering kumpul-kumpul dengan teman, dan tidak ingin langsung jatuh miskin sampai gajian berikutnya. Sama sekali tidak ada latar belakang penelitian untuk tips ini, Heheheheh. Tapi siapa tau, ada yang benar-benar bisa digunakan!