Friday, June 20, 2008

Tiga Jurus (yang katanya) Jitu Menghilangkan Bintitan

Anda pernah merasakan sakit bintitan? Rasanya tidak enak sekali bukan? Okelah, mungkin bukan sakitnya yang mengganggu, tapi justru akibat yang ditimbulkan terhadap tampilan wajah kita. Akan ada sebuah benjolan di kelopak atau bagian bawah mata kita. Benjolannya berwarna sedikit kemerahan, dan mata kita, tidak akan bisa terbuka sempurna, hingga akhirnya menjadi tidak simetris antara yang kiri dan kanan.

Tapi bukan itu saja derita yang harus kita rasakan. Derita lainnya adalah, anggapan orang terhadap apa yang telah kita lakukan kalau sampai bisa bintitat. Biasanya mereka akan berkata “makanya, lain kali jangan dudukin bantal,” atau “Iiih, abis ngintipin orang mandi,ya?” Komentar kedua inilah yang paling sering terdengar. Walapun saya tidak bisa menemukan alasan logis, apa hubungannya antara dudukin bantal, ngintipin orang mandi, en bintitan?

But anyways, akhirnya setelah berkelana menyebrangi jalan, mendaki bukit, dan mengelilingi kantor, (ini sebenarnya sih, rute saya ke kantor tiap pagi) Saya akhirnya menemukan 3 jurus--yang katanya--jitu, untuk menghilangkan bintitan. Mari kita mulai.

Jurus pertama! - The Flying Rice-

Untuk jurus pertama ini, bahan yang diperlukan sangat mudah didapatkan. Anda cukup pergi ke dapur, dan mencari satu butir (betul saudara-saudara sekalian, hanya 1 butir!) nasi. Jika ternyata di rumah sedang tidak ada yang memasak, anda bisa pergi ke warteg terdekat dan mencari remah-remah nasi disana (eehehehe…).
Baiklah, dengan bekal 1 butir nasi yang sudah anda peroleh, oleskan secara perlahan-lahan di bagian mata anda yang bintitan. Sesudahnya, bawalah nasi itu keluar dari rumah, atau tenda, atau goa, dimanapun anda tinggal, dan buanglah nasi itu ke jalan. Katanya, nasi yang sudah dioles-oleskan ke mata kita itu, akan membawa bintitan dari mata kita, sehingga, ketika kita membuangnya ke jalan, bintitan kita pun, akan ikut ‘terbuang’.

Jurus Kedua!! – The Urine Splash –

Oke, mungkin begitu anda membaca judulnya akan merasa jijik. Mungkin anda akan berpikir “Urine? Iihh….pliisss deehhh!” Tapi jurus ini sudah saya dengar beberapa kali dari beberapa orang yang berbeda juga. So I suppose there is such thing???

Tentunya anda tidak perlu menebak-nebak lagi, ‘bahan’ apa yang diperlukan untuk jurus kedua ini. Dari judulnya pun, sudah terlihat jelas. (Apa? Belum terlihat juga? Coba cari kaca pembesar!) Katanya, yang terbaik adalah untuk menggunakan urine pada pagi hari ketika anda bangun pagi. Tapii…jangan gunakan urine yang pertama keluar, karena—katanya—disitulah letak kotoran yang keluar dari tubuh kita. Pakailah urine sesudahnya, dan basuhkan di mata anda. Cara ini juga, dikatakan, juga dapat menyembuhkan. Oh ya, disarankan untuk memakai urine sendiri. Jangan sampai anda dikatakan sebagai seorang pervert atau exhibisionist, karena kerjaannya nongkrong di kamar mandi, demi mendapatkan ‘kepunyaan’ orang lain (heuuheuhehee…)

Jurus Ketiga!!! – The Incantation –

Kata incatation sedikit mengingatkan kita pada “Harry Potter” bukan? Tapi saya bukannya meminta anda untuk meletakkan buku “Harry Potter” yang tebalnya sepuluh centi itu, diatas mata anda, dengan harapan agar bintitannya cepat kempes…, tidak. Ada suatu cara lain yang akan saya jelaskan.

Konon katanya, dibandingkan dengan dua jurus pertama yang sudah saya jabarkan. Jurus inilah yang paling ampuh, karena jurus ini melibatkan pemakaiannya mantera didalamnya (angin tiba-tiba berhembus, bagaikan film-film horror yang diputar di tivi, jika keadaan menegangkan). Sebelum kita dapat menggunakan mantranya, ada beberapa hal yang terlebih dahulu harus dilakukan (sama aja kaya dukun, yang supaya mantranya berhasil, harus dikasih duit dulu). Yang harus kita lakukan adalah, ambilah upil (iya, upil) kita sendiri, (lebih baik jangan menggunakan punya orang lain), dan tempelkan di bagian bintitan mata kita. Ketika upil itu sudah menempel di mata, mulailah mengucapkan mantera berikut….

(Angin tiba-tiba bertiup kencang, daun-daun berterbangan, dari kejauhan terlihat seorang kakek, yang sedang duduk diatas sebuah batu, mulutnya komat-kamit sepertinya sedang mengucapkan mantera)

Semar gawe gunung ketiban ghada Ambyar…byarbyar!!!

Itulah bunyi mantera yang harus diucapkan. Dalam waktu singkat—katanya—bintitan anda akan segera hilang.

Penulis serius dengan semua jurus jitu ini, ini adalah kumpulan hasil wawancara dari berbagai sumber, mengenai cara untuk menghilangkan bintitan. Jurus-jurus ini—sepertinya—sudah pernah digunakan oleh mereka yang diwawancara, karena penulis tidak ‘tega’ untuk mencobanya sendiri. Berapa lama waktu rata-rata yang diperlukan, penulis tidak tahu dengan jelas, but you really should try it yourself, and get back to me when you got the result. HEHEHEHEHHE……

Selamat Mencoba!!!

Sunday, June 15, 2008

Loket IT

Ketika aku ‘bermain’ ke ruang IT beberapa hari yang lalu, suatu hal menarik perhatianku. Ruang IT, sekarang, tidak lagi bisa dimasuki ‘orang sembarangan’. Maksud dari kata-kataku ini adalah, sepertinya management, melihat bahwa kami-kami yang masuk ke dalam ruang IT, (baca: aku dan teman-temanku) datang bukan karena masalah pekerjaan, tapi lebih ke hal-hal lainnya. (Baiklah, aku akan mengakui persentase aku datang ke ruang IT untuk masalah pekerjaan, mungkin hanya 20%, ehhehehehe….)
Ruang IT adalah ‘tempat santai’ kami. Jika aku mengantuk, aku akan datang ke ruang IT, duduk di lantai di pojok ruangan, dan menutup mata sebentar. Jika sedang mengantuk juga, tapi kepengen iseng, aku akan ke ruang IT, menganggu teman-temanku, mencuri makanan mereka, menggunakan komputer mereka yang bebas blockingan untuk kesenangan pribadi saat jam kerja…(HAHAHHAHAHA!!!) dan banyak hal-hal lainnya. Aku tekankan ya. Bukan hanya aku sendiri yang menganggap ruang IT adalah ‘ruang santai.’
Okelah, memang terlepas dari anggapan kami mengenai ruang IT adalah ruang santai, sebenarnya justru sebaliknya. Orang-orang akan lalu-lalang, mondar-mandir, bolak-balik, berkunjung untuk mengajukan keluhan mereka seputar masalah IT. Walaupun pada akhirnya banyak juga masalah non IT yang diajukan, atau masalah IT, tapi diajukan pada saat yang tidak tepat, hingga membuat kesal.

Contoh 1 :

Mr. X : Excuse me…(datang saat jam istirahat ke ruang IT)
Anak IT 1 : Yes? (mata tidak lepas dari layar komputer)
Mr. X :
I need a LAN cable
Anak IT 1 : What for? (mata masih di layar komputer)
Mr. X :
for the internet connection in my room
Anak IT 1 : where is your room? (belum copot juga tuh mata dari layar)
Mr. X : S4
bla…bla…bla…
Anak IT 1 : (melihat sekilas ke peta kamar) You don’t have any internet connection, you don’t need a cable (kembali melihat ke arah komputer)
Mr. X : (diam……..) oooh, oke (baru sadar, akhirnya pergi, kebingungan)

Contoh 2 :
Mr. A : Haloo
Anak IT 2 : Yes? (mata di layar komputer, udah kebiasaan anak IT gak ngeliatin orang yang datang)
Mr. A :
Can you help me? my cellphone doesn't work.
Anak IT 2 : (melotot ampe matanya mau keluar kearah Mr. A)


Contoh 3 :
Ms. C : (masuk ke ruang IT) loe lagi sibuk ga?
Anak IT 3 : Nape? (masih bertanya padahal inbox emailnya masih merah semua belum ada yang dibaca en dikerjain)
Ms. C :
Gue lagi bete nih, ama cowo gue…
Anak IT 3 : Sama nih, cewe gue juga lagi ngebete-in (melepaskan pandangan dari layar komputer, en akhirnya malah jadi curhat-curhatan)

Oke, mungkin sekarang bisa dimengerti kenapa ruang IT akhirnya diberi pembatas, dan dibuat seperti loket. Bahkan, sekarang, jika kita ingin meminta sesuatu, kita harus menuliskannya di “IT Troubleshoot Table” yang ada di ‘meja loket IT’. Kaya orang kondangan kan? Yang harus mengisi buku tamu segala.
Eiitsss…, tapi jangan salah! Bukan berarti IT yang menjadi terbatas seperti itu, mengurangi intensitas kami, untuk mengganggu mereka. Contohnya, lihat saja gambar dibawah ini. Ditengah-tengah permintaan orang banyak untuk memperbaiki masalah komputer mereka, kami masih menemukan cara untuk mengganggu mereka. Cukup kreatif bukan? Jadi, jika kita tidak bisa masuk, kita tarik mereka keluar.
Seperti kata pepatah…, ada banyak jalan ke roma…HAHAHAHAH!!!




ps:
siapa tau ada yang gak bisa baca
no. 6 "kasihan, tengok aja"
no. 7 "Hi, apa kabar?"
no. 9 "Huh, anak IT ditantangin ama pentul!"

Friday, June 6, 2008

Pergi....

Membosankan….

Kata-kata itu terus terngiang-ngiang di dalam kepalaku.
Bagaimana tidak? Hanya 2 hari sebelum hari kepulanganku ke ‘penjara’ ini, aku diberitahu bahwa 2 orang teman wanita di section ku, akan mengundurkan diri. Karenanya pengganti mereka akan segera didatangkan.

Sompret! Itu adalah kata pertama yang aku pikirkan, ketika aku mendengar berita itu langsung dari bos ku. Mereka kan, datang setelah aku? Seharusnya mereka pulang setelah aku juga?! Tapi kenyataan berbicara lain.

Ternyata, ketika aku sampai disini, aku mendapat berita yang lebih mengejutkan lagi. Dalam 2 bulan kedepan ini, akan ada 7 orang wanita yang pergi. SIAAAALLLL!!! Dalam 2 bulan, aku akan kehilangan 7 orang teman. Huuhhh…, keadaan yang sangat tidak baik, untuk memulai 4 bulanku disini.

Beberapa orang teman baikku, dari section tetangga, juga, sudah mulai menggodaku.

Fadhil: Nay, loe kapan demob, Nay? Gue akhir bulan ini, dong….
Keisar: Iya, Dil, di Jakarta bulan agustus ada film apa yang bagus, ya?

Kurang ajar mereka. Fadhil akan kembali akhir bulan ini, Keisar akan kembali akhir bulan depan.

Bagaimana ini….begitu banyak teman-temanku yang akan pergi….hiks…, hiks…, hiks….

Mungkin sudah saatnya bagiku untuk pergi juga?