Monday, March 8, 2010

Aku Jatuh….

Bukannya 'jatuh' apaan nih..., tapi beneran jatuh....
Aku terjatuh dari ketinggian 2 anak tangga.

Akhirnya tangan kananku terbalut 3 plester karena lecet dan luka...., terus kedua lututku biru...plus sedikit bengkak.

Jadi begini kurang lebih kronologinya :

Aku dan Sofyan, temanku, akan berangkat menuju ruang dokumen FENG, yang terletak di dekat tempat laundry PBU di depan messhall.
Ketika akan berangkat, ternyata list dokumennya tertinggal di atas mejaku, akhirnya setengah berlari aku kembali mengambil list itu, dan kembali lagi menuju pintu luar.
Ketika aku membuka pintu, dan akan melangkah, aku terlewat 1 anak tangga, hingga jatuh, terjerembab di grating dan pavement di depan kantor.

Begini lebih detailnya :

Ketika keluar pintu, kaki kanan yang harusnya menginjak anak tangga kedua, malah meleset terlalu jauh kedepan. Akhirnya badan limbung kedepan, setengah melayang di udara selama seperempat detik. Sementara kaki kanan kehilangan pijakan, kaki kiri sudah terlepas dari pijakan yang ada dengan bagian lutut melipat ke arah belakang.



Menurut Ismail, yang kebetulan melihat kejadian ini dari belakang, sementara pintu yang aku buka sudah setengah tertutup—karena tidak aku pegang, soalnya aku sedang airborne—dia kira aku sedang meloncat ala prima balerina, dengan kaki melipat kebelakang, sebelum akhirnya dia mendengar suara *gubrakkk* dan lalu berlari ke pintu depan, ingin melihat, siapa tahu ada yang bisa diketawain....(kurang ajar)
Terusnya
, setelah seperempat detik di udara, akhirnya gravitasi menarik aku kebawah, ketika jatuh, lututku duluan yang menyentuh tanah mencoba menahan jatuh, tapi ternyata badanku masih limbung juga. Akhirnya dengan tangan aku mencoba menahan lagi...tapi aku masih jatuh juga kedepan, terakhir daguku yang kena tanah.
Posisi akhir adalah aku tengkurap di tanah dengan kedua tangan di depan....
(bayangkan superman...cuman di tanah)

Ketika jatuh, badanku rasanya lemas sekali..., tidak bisa bergerak..., kata2 yang keluar dari mulutku hanya, "kok gue bisa jatoh?"
Akhirnya si sofyan mengangkatku dari posisi ‘superman’..., tapi aku tetap duduk di lantai..., setelah Ismail en Sofyan meluruskan kakiku..., bos-ku keluar..., untung sekali dia tidak melihatku dalam posisi tengkurap..., hahahhaha....

Bos :
Natasha, what happen?
N : I fell O san
Bos :
Are you okay? Are you bleeding?
I : She is okay, because of her new pants.
(Kebetulan aku sedang memakai jeans yang baru dikirim dari Jakarta.
N : (mendesis pada I) Kurang ajar…, (lalu kembali tersenyum meringis pada bos) Yes, I am okay, (sambil menyembunyikan tangan yang sudah mulai berdarah, malas kalau cuman gara-gara lecet ini, terus harus pergi ke klinik)

Dasar kurang ajar…, kalau tanganku sedang tidak luka, sudah aku timpuk si Ismail ituuuu!

Anyways...begitulah..kisah ‘kejatuhan’ ku pada hari senin, tanggal 23 Feb 2010.
Lucu juga sih, kalo diingat-ingat...walaupun sakitnya terasa cukup lama...dan berjalan jadi pincang...kakiku juga biru-biru dan bengkak...

Sudah begitu...karena tanganku yang penuh plester, ketika aku ke kantor security, ingin mengambil black ID-nya orang..., si admin security itu bertanya :

S : Tangannya kenapa, mbak?
N : abis berantem, pak (males ngasih jawaban bener)
S : wah! itu zero loh! bisa saya proses loh! (sambil senyum2)(Di tempat ini ada peraturan zero tolerance untuk orang yang berkelahi. Bisa langsung dikeluarkan)
N : hehehe..enggak, kemarin saya jatoh.
S : Wah, incident loh, mesti ada investigation tuh...(masih sambil senyum2)

Doh!!! Serba salah banget, ngomong ama security....

Terakhir-terakhirnya, ketika aku tanda-tangan tanda terima kartu yang kuambil, terus menulis namaku...si orang itu berkomentar begini, "namanya Natasha ya..., kaya nama orang jepang...."

HHHHUUUUUEEEEEE?????

no comment ajalah...

sekian dan terima kasih.

Langit Papua

I am a big…, big…, fan of the sky. Terutama langit Papua.

Langit di Papua itu Indah…. Sangat…, sangat…, INDAH!

Salah satu saat-saat yang kusukai adalah, ketika berjalan melintasi bukit, menuju kantor setiap pagi. Lalu menengadah memandang langit biru, melihat sepasang burung terbang melintas. Burung yang sama setiap pagi sepertinya.
Atau ketika akan mendarat di Biak, dan melihat langit biru ditambah pantainya yang bersih. Juga ketika akan mendarat di Babo, terbang rendah diatas hutan, dan melihat sungai yang meliuk-liuk seperti ular.

Sayangnya kalau di Jakarta, bos-ku senang menutup gordjin yang tergantung di jendela besar di balik mejanya. Akhirnya setiap kali dia tidak ada, aku akan membuka gordijn-nya lebar-lebar, supaya bisa memandang langit di luar. Walaupun langit Jakarta lebih sering berwarna coklat, abu-abu kehitaman tidak jelas, ketimbang berwarna biru. Tapi aku tidak menyerah, terkadang langit biru itu akan muncul juga.

Kemarin-kemarin ini, aku sedang sering mendengarkan lagi lagunya Tohpati dan Shakilla, “Lukisan Pagi.” Juga lagunya yang berjudul “Cendrawasih.” Mendengar lagu-lagu itu, benar-benar membuatku teringat akan alam Papua yang super indah. Coba aja dengerin lagunya, keren banget! Beautiful songs, that reminds me of a very beautiful place.



Oh ya, semua foto dibawah, tidak melewati proses touch-up apapun ya…, aku terlalu gaptek untuk mengerti hal-hal seperti itu. Jadi warna langitnya betul-betul seperti ini, walaupun tentu saja, aslinya jauuhhh…, lebih indah.













membayangkan lagu itu diputar sayup-sayup sebagai latar belakang