And he is 6 years old.
Sewaktu aku sedang membantu acara luncheon di gereja, meletakan makanan di meja, dan memasang taplak. Tiba-tiba terdengar sebuah suara dari tengah-tengah ruangan, dari antara anak-anak kecil yang sedang ikut sibuk lalu-lalang.
"Can I be the taste-er?" teriak seorang anak laki-laki
"No, you can not! Don't touch any of the food, they haven't finish preparing it yet." seorang wanita membalas.
Aku menengok, suara itu datang dari seorang anak laki-laki, berkaos merah, badan sedikit gempal, dan berkepala botak. Ia sedang berdiri di samping seorang wanita yang mungkin adalah ibunya, sambil memandangi makanan yang sudah mulai tertata di meja penuh minat.
Aku kembali ke dapur..., dan mengeluarkan kue-kue dari plastik, lalu akan membuka taplak di meja yang lain, ketika anak itu tiba-tiba datang menghampiriku.
"Hey, you wanna help me?" kataku kepadanya. Ia hanya memandangku, "Can you help me, put this in the trash?"
"sure!" katanya, lalu mengambil plastik dari tanganku dan menghilang.
Tidak ada beberapa detik, Ia kembali lagi ke sampingku. Akhirnya, aku memberikan ujung taplak meja, dan membiarkan ia membantuku memasangnya.
"You have to pull on your end, okay?"
"okay!" katanya..., sambil sibuk meniru apa yang kulakukan, merapihkan ujung-ujung taplak itu.
"So..., you wanna go, and find if there's something else we can do?" kataku setelah kami memasang taplak itu.
"yeah..." katanya.
Kami berjalan kembali ke dapur, dan tiba-tiba ia menggandeng tanganku.
"What's your name?" Aku bertanya
"Aidan" katanya
"Aiden?"
"Nooooo..., it's Aidan! thats A-I-D-A-N" katanya bangga setelah mengeja namanya.
"Oohh...okay..." kataku sambil tersenyum.
Di dapur, seorang wanita yang kukenal, tersenyum melihat ku datang menggandeng seorang anak kecil.
"Who's this?" dia bertanya padaku.
"This is my new friend," kataku sambil tersenyum.
"So, what's your name?" katanya sambil menunduk dan tersenyum melihat anak itu.
"Aidan!"
"Aiden?" si wanita bertanya
"noooooooo! its Aidan! A-I-D-A-N" katanya dengan mimik muka what-is-it-with-you-people-who-cant-say-my-name-correctly.
beberapa menit kemudian, ketika kulihat lagi, ia sudah berdiri di pojok dapur, dengan muka serius, sedang mengeluarkan biskuit dari bungkusnya, dan menatanya di atas piring, sambil sesekali menjilat jarinya yang terkena coklat dari biskuit itu, lalu membawanya ke luar ruangan untuk menatanya di atas meja.
Akhirnya ibu-nya memanggilnya dan mengajaknya jalan-jalan sambil menunggu acara dimulai.
Ketika acara makan siang akhirnya dimulai, aku melihatnya lagi berkeliling mencoba-coba makanan yang tersedia, tampak begitu bersemangat.
Anak yang sangat menarik..., It's really nice to meet you Aidan. Thats A-I-D-A-N.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment