Saturday, July 16, 2011

Tan-ER!

Aku bertambah hitam!

Aku betul-betul bertambah hitam! Dan sialnya, aku tidak seberuntung orang-orang lain, yang ketika kulitnya bertambah hitam karena matahari, dalam hitungan waktu..., sudah kembali ke warna semua. Nooo..., not meeee. Aku membutuhkan waktu sampai berbulan-bulan untuk bisa kembali ke warna semula. Yang--sad to say--gak putih-putih amat juga, hahahahhaha.

Tapi sebenarnya sih, aku tidak begitu mempermasalahkan warna kulitku yang bertambah hitam. Aku hanya 'gatel' ngeliat garis di tangan sebelah kiri-ku yang agak terang sedikit, karena bekas jam tangan. Kok, kayanya gak keren banget gitu.... hhuehuehuehue.


So, suatu hari, aku sedang video chat dengan adik dan ibuku di rumah. Ketika mereka melihat ku di layar komputernya di sebelah sana, adik ku tiba-tiba berkata:

J : Nay, kok gelap sih? gak gitu keliatan nih....
N : Ohh...bentar-bentar, gue nyalain lampu yang di meja gue dulu (dengan maksud menambah cahaya)
N : udah keliatan kan? lampunya baru gue nyalain
J : sama aja Nay, ternyata emang loe item deng....

kulang ajaaalll....hahahahhahaa.

Tapi, it's really unavoidable untuk menjadi hitam (baca: lebih gelap) saat summer di Jepang. Aku merasa mataharinya begitu terang..., bagaikan spotlight. Okelah, mungkin spotlight memang agak berlebihan, tapi aku serius..., setiap pagi ketika ke kantor..., matahari terasa begitu....terang.


Untuk menghadapi terang-nya matahari, para wanita disini menggunakan parasol. Bukan umbrella, tapi parasol. Sebuah payung yang hanya untuk bernaung dari sinar matahari. Bahkan ada beberapa yang sudah memakai parasol pun, masih menggunakan--how to say this--sarung lengan? Bukan sarung tangan..., karena bagian tangannya justru tidak ada. jadi betul-betul hanya untuk menutupi mulai dari lengan tangan sampai lengan bagian atas. Aku rasa, mereka sebegitu tidak inginnya menjadi hitam. Eh sebentar..., kulit mereka berbeda dengan kulitku. Kalau aku menjadi hitam, mereka akan menjadi merah. Think..., udang rebus..., yah, seperti itulah.

Kalau aku? tidak usah ditanya..., aku hanya menggunakan topi andalanku.... Me using parasol? Agak sulit untuk diriku sendiri pun, membayangkan jalan-jalan menggunakan parasol hitam dengan renda-renda. Kebanyakan parasol memang warna hitam dan berenda-renda. Tapi sisi baiknya adalah, di negara ini, mereka menjual topi dengan berbagai model! Huaa..., me likey hat.

Karena udara yang panas, dan karena kantorku juga mencanangkan program saving energy--selama musim panas, AC hanya akan dipasang di suhu 28deg--aku selalu menggunakan baju lengan pendek atau yang berbahan agak tipis. Tapi karena 'seseorang' agak rewel dengan masalah baju, aku harus memilih dengan hati-hati baju apa yang bisa aku gunakan di hari jumat, yang katanya, adalah casual friday, tapi ternyata menurut 'seseorang' itu tidak.

Aku mempunyai cerita yang terpisah untuk kasus diatas. Huh!

But anyways..., suatu jumat aku memutuskan untuk menggunakan kaos lengan buntung dan cardigans ke kantor. Aku pikir tentunya tidak sopan--untukku--jika menggunakan baju lengan buntung ke kantor, kan? Sampai tiba-tiba bos ku datang dan bertanya :

B : Natasha, kenapa pakai ini? dingin ka? (bos ku makin jago di bahasa indonsia)
N : No... O san, so I wouldn't get darker hahahah....joking..., joking.... (jawaban paling ngasal di seluruh dunia, karena aku malas menjelaskan kalau aku pake baju lengan buntung)
B : Ha? Did you already get sun tan?
(dalam hati, boooo..., gue emang udah tan dari duluuuu..., sekarang jadi tan-ER!)
N : Yeesssss! (sok prihatin en nunjukin garis bekas jam tangan di lengan) see?
B : hoo yaa..., but Indonesia is also hot ya?
N : Yes, but I dont walk as much as in Japan, I can use ojek or angkot yaa....
B : Yes, you are correct.

Akhirnya dia pergi..., tapi aku rasa dia tidak menangkap kata "joking" yang aku lontarkan, dan menganggap serius kata-kataku..., oh well....

Sunblock spf 100, here I come!

No comments: