Monday, May 16, 2011

Yokoso Japan!

Sekitar 1 Minggu yang lalu, aku tiba di Negara ini.

Aku mengucapkan selamat tinggal untuk Indonesia, dan Hallo Jepang! Aku di-assign oleh kantor untuk bekerja disini selama beberapa tahun kedepan. Kesulitan terbesar ketika tiba adalah, selain dari kendala bahasa adalah, tidak ada-nya satu petunjuk pun yang bisa aku mengerti, karena mereka tidak menggunakan bahasa latin. Untungnya aku sudah mendapatkan petunjuk untuk apa yang harus dilakukan ketika tiba.

1. Telpon orang apartment menggunakan telpon umum, untuk konfirmasi kedatangan

2. Beli tiket bus ke stasiun Yokohama

3. Tunggu orang apartment yang akan menjemput di Statiun, lobby 2.

Petunjuk yang diberikan sebenarnya cukup jelas…, bahkan ada keterangan gambar…, tapi ternyata, kenyataan berbicara lain. Telpon umum? Yang mana? Karena ada 3 berderet dengan warna yang berbeda. Setelah mondar-mandir dan celingak-celinguk gak jelas di depan telpon umum, menggunakan salah satu telpon yang tidak berhasil-berhasil juga…, tiba muncul suara dari langit dari belakang, “excuse me…, local or international?” Seorang ibu-ibu menyapaku, kayanya dia melihat ada sebuah tanda tanya besar di jidatku. Thank goodness ternyata dia bisa bahasa inggris, walaupun terbata-bata, tapi dalam situasi seperti ini I’ll take what I can get.

Akhirnya misi pertama dan kedua selesai. Ketika sampai di stasiun, aku merasa sepertinya aku berada di ruangan yang adalah lobby 2. Tapi kenapa tata ruangannya berbeda dari yang di foto? Satu-satunya hal yang masih sama adalah letak sebuah telpon umum di pojok ruangan. Baiklah, kita asumsikan bahwa ini adalah ruangan yang betul. Tidak sampai setengah jam menunggu, datanglah si orang apartment menjemput.

Aku tahu bahwa jepang ini adalah sebuah negara dengan tata ruang yang sangat minimalis. Tapi ketika aku tiba di apartment-ku aku cukup terkejut. Untuk membuat segala sesuatu singkat, jika ada yang ingin datang menginap…, silahkan pilih mau tidur di wc, atau di wastafel. Oh ya…, mulai sekarang aku akan menyebutnya kamar kos. Selesai menunjukkan segala sesuatu…, si orang apartment kamar kos pun pergi. Aku berkeliling memeriksa ruangan lebih teliti. Kompor listrik, rice cooker, water heater, microwave, setrika, hair dryer, mesin cuci, panci, penggorengan, semua sudah tersedia. Hanya ada satu masalah, aku tidak tahu bagaimana cara menggunakan kompor, sementara aku sudah kelaparan. Akhirnya yang bisa aku lakukan adalah, meng-sms salah satu temanku disini. “Mas, gue laper en gue gak tau cara make kompornya.” Untungnya temanku itu kebetulan akan keluar juga, jadilah ia menjemputku ke kamar kos-ku, dan akhirnya kami semua pergi bersama.

But anyways, itulah kurang lebih pengalaman ketika tiba di Negara ini. Masih banyak hal lagi yang ingin aku ceritakan…, tapi tunggu di blog selanjutnya.

No comments: