Beberapa bulan yang lalu, sebelum bos-ku cuti, ia tiba-tiba bertanya kepadaku, “Natasha, when is your next home leave?”
Ini memang bukan pertanyaan yang luar biasa, justru bisa dibilang, disini itu adalah Pertanyaan Standard Basa-Basi (PSBB) jika bertemu orang.
Maksudku begini, kalau misalnya di Jakarta, ketika bertemu seseorang yang engkau kenal, PSBB-nya pasti akan berbunyi seperti ini, ”Eh, santi, mau kemana ?” Nah, kalau ditempatku ini, PSBB berbunyi seperti ini, “Eh, bapak, gimana ? kapan cuti, pak ?”
Tapi berhubung yang bertanya adalah, bos-ku sendiri, tidak mungkin ia bertanya hanya untuk basa-basi, pasti ia ingin mencocokan jadwal. Kesempatan yang baik, pikirku, kebetulan, aku ingin minta supaya jadwalku dimajukan.
“I’m planning, to take my home leave on February, sir, it would be my last home leave, and then I would go back in June.” Aku sengaja menekankan, kata-kata ‘my last home leave,’ supaya dia sadar akan jadwalku.
Dia hanya tersenyum, “ah, oke,” katanya
Yesss!!! Sukses! Aku tersenyum dalam hati, lumayan bisa dapet maju cutinya. Tapi belum selesai berpikir seperti itu, dia sudah berkata lagi, “But, Natasha, maybe not last home leave….”
Sialaaannn….and there it goes, the last bit of happiness left in me…. Lebay mode : on
Jadi kalo bukan Juni, kapan nih? Juli? Agustus? September? Tidaaaakkkk…!!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment