Tapi hujan yang turun tidak perduli tentang pekerjaanku sudah menumpuk, atau tentang proyek ini yang harus mengejar target. Ia tidak perduli bahwa sudah beberapa hari ini ia terus mengguyur kami. Ia tidak memutuskan bahwa, mungkin sebaiknya ia beristirahat dan membiarkan sahabatnya sang matahari keluar untuk menyinari kami sebentar, sebelum ia dan pasukan awannya datang untuk bekerja lagi. Tapi sebenarnya semua hal itu tidak menggangguku, aku menyukai hujan. Aku menyukai duduk di pinggir jendela dan melihat keluar. Aku menyukai berdiri dan berdiam diri di depan pintu melihat rintik-rintik hujan yang jatuh. Hari ini, ketika hujan mulai turun aku berjalan ke pintu belakang kantor kami. Suara hujan yang jatuh di kantor kami yang hanya terbuat dari gabungan-gabungan container, membuat kami harus berbicara lebih keras terhadap satu sama lain. Dering telpon pun terdengar lebih kecil. Tapi aku hanya berdiri melihat hujan yang turun. Aku sengaja mengambil foto suasana saat itu.
p.s: Mainichi ame adalah bahasa jepang yang artinya Setiap hari hujan.
2 comments:
gayaa..
mentang2 jadi tangan kanan jepang, bahasanya jepaangg, boo..
btw, KONPLIK (pake P) di tulisan lo ini apa sih, bo? inget ya, kata bapak tersayang kita yang jenggotnya masih hitam itu, kalo nggak ada konplik, bukan cerita namanya. ihihihihi..
*penpop-mode: on*
Duh...P!
cape deh...ngomongin konplik-komplikan [sic!] mulu.....
saat itu gue lagi menikmati indahnya hujan yang turun hehehehe...
btw, kapan loe mau kesini, ngeliat bintang sambil tiduran diatas bukit ama gue? hehehehehe....
Post a Comment