Friday, March 27, 2009

Waktu itu

Pada saat-saat seperti ini ketika pada pagi hari aku berpikir, ‘hari ini ngapain, ya, di kantor….’ Membuatku teringat akan saat-saat aku datang pertama ke tempat ini, tahun 2006 lalu. Sectionku berada di sebuah ruangan besar dan kami hanya menempati sebuah pojokan kecil. Sementara section-section lain sudah penuh terisi ruangannya, kami belum. Anggota kami belum memulai mobilisasi, dan aku termasuk orang yang datang pertama. Jadi, duduklah kami hanya berempat. 2 jepang, 1 India, dan 1 Indonesia, aku.
Untungnya aku ditaruh di sebuah meja yang terpisah, sehingga mereka tidak tahu apa yang sedang kubuka di komputerku. Sialnya, bos yang ini, agak aneh. Bos-ku yang dari Jakarta belum datang, karenanya sampai saat itu tiba, aku melapor ke wakilnya disini. Sekali lagi, ia agak aneh, ia mengerjakan semuanya sendiri. Bahkan mengantar dokumen pun, ia antarkan sendiri. Mungkin ada yang akan berkata, enak punya bos seperti itu. Tapi bayangkan setiap hari datang ke kantor yang besar, duduk hanya 4 orang di pojokan, hampir setiap saat mereka pergi meeting, dan aku? Aku hanya duduk di mejaku menunggu jam pulang. Bisa dibilang SETIAP hari aku seperti itu. Akhirnya setiap hari aku akan chatting dengan temanku di Inggris, God bless him. Kalau tidak ada Patria, mungkin sekarang aku akan menjadi setengah autis (lebay dikitlah) Perbedaan waktu, yang hanya 2 jam, tetap saja kurang menguntungkan bagiku untuk chatting dengan teman-temanku di Jakarta.
Aku mulai diberikan pekerjaan mungkin setelah kurang lebih 2 bulan bengong-bengong gak jelas. Pekerjaan yang diberikan juga, bukan pekerjaan sekretaris, which I’m supposed to do. Tapi aku malah disuruh memeriksa material yang masuk. Dari segala motor, compressor, rotor, contactor, apalah semua barang-barang yang aku bahkan gak ngerti-ngerti amat gunanya untuk apa. Seorang lulusan Sastra Belanda, disuruh memeriksa motor, compressor, rotor, contactor, dan segala tetek bengek lainnya. Jadi aku akan duduk dibalik tumpukan kardus-kardus, memeriksa barang-barang itu. Once again I tell you people, if this project fails, it’s not my fault! Tapi ada juga, sih, pekerjaan yang menyenangkan, ketika salah satu jepang itu, lagi cuti, akhirnya aku ‘tertimpa’ disuruh inspeksi ke lapangan, sok ngerti aja gitu, ke lapangan meriksa barang..., HAHAHAHHAHA…. Tapi at least, aku tidak terkurung terus dan bisa keluar dari kantor…, yah…, lumayanlah, jalan-jalan….

No comments: