Ketika aku ‘bermain’ ke ruang IT beberapa hari yang lalu, suatu hal menarik perhatianku. Ruang IT, sekarang, tidak lagi bisa dimasuki ‘orang sembarangan’. Maksud dari kata-kataku ini adalah, sepertinya management, melihat bahwa kami-kami yang masuk ke dalam ruang IT, (baca: aku dan teman-temanku) datang bukan karena masalah pekerjaan, tapi lebih ke hal-hal lainnya. (Baiklah, aku akan mengakui persentase aku datang ke ruang IT untuk masalah pekerjaan, mungkin hanya 20%, ehhehehehe….)
Ruang IT adalah ‘tempat santai’ kami. Jika aku mengantuk, aku akan datang ke ruang IT, duduk di lantai di pojok ruangan, dan menutup mata sebentar. Jika sedang mengantuk juga, tapi kepengen iseng, aku akan ke ruang IT, menganggu teman-temanku, mencuri makanan mereka, menggunakan komputer mereka yang bebas blockingan untuk kesenangan pribadi saat jam kerja…(HAHAHHAHAHA!!!) dan banyak hal-hal lainnya. Aku tekankan ya. Bukan hanya aku sendiri yang menganggap ruang IT adalah ‘ruang santai.’
Okelah, memang terlepas dari anggapan kami mengenai ruang IT adalah ruang santai, sebenarnya justru sebaliknya. Orang-orang akan lalu-lalang, mondar-mandir, bolak-balik, berkunjung untuk mengajukan keluhan mereka seputar masalah IT. Walaupun pada akhirnya banyak juga masalah non IT yang diajukan, atau masalah IT, tapi diajukan pada saat yang tidak tepat, hingga membuat kesal.
Contoh 1 :
Mr. X : Excuse me…(datang saat jam istirahat ke ruang IT)
Anak IT 1 : Yes? (mata tidak lepas dari layar komputer)
Mr. X : I need a LAN cable
Anak IT 1 : What for? (mata masih di layar komputer)
Mr. X : for the internet connection in my room
Anak IT 1 : where is your room? (belum copot juga tuh mata dari layar)
Mr. X : S4 bla…bla…bla…
Anak IT 1 : (melihat sekilas ke peta kamar) You don’t have any internet connection, you don’t need a cable (kembali melihat ke arah komputer)
Mr. X : (diam……..) oooh, oke (baru sadar, akhirnya pergi, kebingungan)
Contoh 2 :
Mr. A : Haloo
Anak IT 2 : Yes? (mata di layar komputer, udah kebiasaan anak IT gak ngeliatin orang yang datang)
Mr. A : Can you help me? my cellphone doesn't work.
Anak IT 2 : (melotot ampe matanya mau keluar kearah Mr. A)
Contoh 3 :
Ms. C : (masuk ke ruang IT) loe lagi sibuk ga?
Anak IT 3 : Nape? (masih bertanya padahal inbox emailnya masih merah semua belum ada yang dibaca en dikerjain)
Ms. C : Gue lagi bete nih, ama cowo gue…
Anak IT 3 : Sama nih, cewe gue juga lagi ngebete-in (melepaskan pandangan dari layar komputer, en akhirnya malah jadi curhat-curhatan)
Oke, mungkin sekarang bisa dimengerti kenapa ruang IT akhirnya diberi pembatas, dan dibuat seperti loket. Bahkan, sekarang, jika kita ingin meminta sesuatu, kita harus menuliskannya di “IT Troubleshoot Table” yang ada di ‘meja loket IT’. Kaya orang kondangan kan? Yang harus mengisi buku tamu segala.
Eiitsss…, tapi jangan salah! Bukan berarti IT yang menjadi terbatas seperti itu, mengurangi intensitas kami, untuk mengganggu mereka. Contohnya, lihat saja gambar dibawah ini. Ditengah-tengah permintaan orang banyak untuk memperbaiki masalah komputer mereka, kami masih menemukan cara untuk mengganggu mereka. Cukup kreatif bukan? Jadi, jika kita tidak bisa masuk, kita tarik mereka keluar.
Seperti kata pepatah…, ada banyak jalan ke roma…HAHAHAHAH!!!
ps:
siapa tau ada yang gak bisa baca
no. 6 "kasihan, tengok aja"
no. 7 "Hi, apa kabar?"
no. 9 "Huh, anak IT ditantangin ama pentul!"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
Wahhh giling...Nai...hebat bngt ya..bisa bikin gblok eh blok maksudna..wedewww apalagi ttg IT..ck...ck...ck.
Tetep cayoo ya Naii..you are our sunshine..
ko yg diinget cuman yg minta kabel doank nay... yg lain nya manaaaaa huehehehe tp mantep ko lo cerita ajah terus biar kita2 tau setidak nya kerjaan elo (maen blog blog an) hehehehee teteup semangat...TEUTEUP
btw jangan lupa lo balik balik balik wekekeekekekkeekeke
Coba katakan, siapakah Bond & Bedogong?
Marcia
Post a Comment