Wednesday, May 21, 2008

Dingin en Celana Pendek Tank Top Bodoh

Akhirnya aku berada di Jakarta.

Setelah 4 bulan 2 minggu bekerja membanting tulang di Papua (menurut temanku memang hanya tulang yang bisa kubanting, secaraa..badan ini udah kaya tulang semua....) dan melalui perjalanan yang panjang untuk bisa kembali ke Jakarta (soal ini, akan aku ceritakan secara terpisah) aku bisa kembali ke peradaban. Iya..., iya..., yang aku maksud peradaban itu Jakarta, walaupun dalam hati sepertinya Jakarta makin tidak beradab saja....

Seperti biasa..., setelah sekian lama aku 'terpenjara' di Papua sana, aku berusaha mengejar 'ketertinggalan'ku. Entah berapa banyak mall, restaurant, bioskop, yang sudah aku kunjungi, bukan cuma sekali bahkan..., tapi beberapa kali, hehehehe....

Karena terlalu sering mengunjungi tempat-tempat 'gaul' itu..., aku jadi tersadar akan mode yang sedang 'in' di Jakarta. Oke lah, aku memang bukan seorang pengamat/pakar mode. Aku bahkan akan mengakui dengan terus terang, bahwa aku sangat buruk dalam hal mode. Kalau saja, datang ke resepsi perkawinan dengan mengenakan celana jeans, kaos oblong, dan sepatu kets, diperbolehkan atau at least aku tidak akan diteriaki oleh ibuku untuk berganti baju, aku akan dengan senang hati mengenakannya.

Anyways, back to main topic, mode di Jakarta.
Aku sering melihat bahwa, banyak sekali wanita-wanita, entah ABG atau mereka-mereka yang merasa masih ABG, mengenakan celana pendek (yang super pendek) dan tank top atau u can see (aku sebenarnya akan lebih setuju, jika namanya diganti menjadi everybody can see, cause thats the truth, the whole truth, and nothing but the truth, so help you God).

Aku sempat berbincang-bincang dengan teman-temanku mengenai masalah ini, aku bertanya pada mereka, apa mode berikutnya adalah tidak mengenakan celana sama sekali? okelah, "less is more" but..., I mean...,come on!!!!
Temanku berkomenter bahwa, jika ia mempunyai anak, ia tidak akan membiarkan mereka keluar rumah hanya mengenakan celana--super--pendek, dan tank top (kenapa sih, dibilang tank top? should there be any tank on your top???), kecuali mereka ingin pergi ke pantai. Okay, that makes sense.

Tapi lagi, aku rasa semua orang-orang ini berbagi kebodohan yang sama. (Maaf ya, but I truly think this as a stupidity) Jalan-jalan pake celana--super--pendek, tank top, tapi terus pake syal atau scarf, atau apalah itu namanya, menutupi pundak, karena kedinginan....
COME ON!!! Kalau memang dingin, ya..., janganlah pake celana en baju punya adeknya yang masih TK gitu, pakelah celana panjang. Masih kedinginan juga? pake lengan panjang. Belum hanget juga? Pake kaos kaki. Mode sih, mode..., tapi ya....
I mean, jangan juga demi mode, tapi begitu nyampe rumah minta ama bibi untuk dikerokin. Akibatnya selama 1 minggu lebih gak bisa pake tank top lagi, secara bekas kerokannya masih kentara....

Jakarta..., Jakarta..., pusing ngeliat orang-orangnya....

4 comments:

Lita said...

ada di Jakarta kok gak ngabarin ya? kecewa...kecewa..

gadisbintang said...

ngomeeeellll teruuuuussssss.

ahahahahaha.. XD

NSB said...

udah tau ngomel itu hobi... =p

Anonymous said...

ya udah pulang aja ya....

aku menunggumu...

-alex n-