Friday, February 26, 2010

Main Hujan

Beberapa hari yang lalu, cuaca mendung seharian.

Matahari hampir tidak kelihatan, langit berwarna abu-abu, dan hujan datang dan pergi.

Tapi lucunya, saat mendung dan gerimis seharian seperti hari ini, justru ada banyak burung yang bermain dan beterbangan. Aku tidak tahu jenis burung apa itu, sekilas terlihat seperti burung layang-layang.

Mereka berterbangan, di seputaran kantorku. Bahkan ketika kami sedang berkendara menuju suatu tempat, burung-burung terbang rendah, bermain-main di depan mobil kami.

Ternyata burung juga senang bermain hujan. Baru kali ini aku melihatnya. Lucu juga….

Thursday, February 11, 2010

Yang Satu..., Satunya lagi....

Yang satu seringkali serius. Satunya lagi hampir tidak pernah, tapi selalu bercanda.
Yang satu idealis, satunya lagi ‘go with the flow.’

Yang satu sering memasang tampang serius, satunya lagi hampir selalu tersenyum, bahkan ketika diomeli sekalipun.
Yang satu akan mengeluh badannya pegal-pegal meminta obat tolak angin dariku, satunya lagi bisa langsung menenggak 2 butir obat sakit kepala sambil minum kopi.
Yang satu suka menonton Discovery dan National Geography, satunya lagi suka Fashion TV dan Opera van Java.
Yang satu suka membaca, dan bisa mengirimkan email panjang lebar untuk menjelaskan sesuatu. Satunya lagi tidak suka membaca, bahkan pusing kalau membaca email yang terlalu panjang. Bukti dari ia yang tidak membaca email panjang adalah, ia akan membalas dengan kata-kata seperti, "setuju!" atau "arigato."
Yang satu tidak akan segan-segan marah dan mengomeliku, lalu memberikan nasihat kalo menurutnya aku berbuat salah. Satunya lagi hanya akan tertawa-tawa, melihat kesalahanku dan menyebutku ‘pea’ atau ‘dodol.’

Dua-duanya tidak pernah makan pagi, memintaku untuk membawakan roti.
Dua-duanya ingin mempunyai bisnis sendiri.
Dua-duanya menyenangi fotografi, tapi yang satu Nikon, satunya lagi Canon.
Dua-duanya selalu tidak mau kalau aku minta difoto, huh! (katanya rugi di shutter…, kurang ajar, hhehhehhee….)
Dua-duanya sering menggunakan kata, ‘setan.’
Dua-duanya sama-sama terdiam, lalu mulai memberikan segala jenis nasihat, dan mulai meledekku "bodoh" dan segala jenis kata-kata lainnya, ketika aku menceritakan soal aku yang ‘jatuh tertimpa tangga.’ Tapi aku rasa itu salah satu cara mereka untuk menghiburku. Maksud mereka baik.
Dua-duanya senang sekali mengungkit-ungkit ‘kesalahan’ lamaku, hanya untuk melihatku terganggu, lalu pada akhirnya kami akan menertawakan hal itu bersama-sama.
Dua-duanya akan kudatangi setiap hari, ku ganggu di meja kerjanya, hanya karena aku sedang bosan, tidak peduli mereka sedang sibuk atau tidak.
Dua-duanya sudah tidak ada disini lagi sekarang.
Dua-duanya mempunyai hati yang sangat baik.

And both of them are my brothers.

Monday, February 8, 2010

In Memoriam of

Dearly beloved,

We are gathered here for the memorial of the career of Ms. NSB and Mr. IM. (isak tangis mulai terdengar dari sekeliling ruangan, alunan piano yang lembut mengiringi pembicara) They have tried their best, but unfortunately their best is still not good enough. (Suara tangisan terdengar makin kencang) They have been given a big responsibility to foster the beloved bug of Mr. MT, the company Commissioning Manager, but they have failed to do so. And so, we all gathered here to bid our farewell, to their careers, as we hope that a better future still lies in front of them....

It diiiieeedddd!!! I can't believe it, IT DIED!!!


Serangga yang dititipkan pada temanku--yang memaksa untuk berbagi tanggung jawab, supaya kalau terjadi apa-apa, ia tidak akan disalahkan sendiri--tiba-tiba mati! Tanpa sebab! Baiklah-baiklah, aku akan mengakui kalau bagian "mati tanpa sebab" itu, memang agak hiperbolis. Ketika temanku sedang keluar kantor, ia rupanya sempat melirik ke arah kandang mereka, dan melihat salah satu dari kumbang itu, sudah dalam posisi terlentang, dan mulai ada semut yang mengerubunginya. Melihat hal itu, ia langsung memanggilku, dan kami berdua langsung terbirit-birit memberi makan si serangga-serangga itu, yang ternyata, belakangan baru kami ketahui, ternyata totalnya ada empat ekor, dan bukannya tiga. Sambil memberi makan, kami mulai menghitung-hitung lagi, kapan terakhir kali kami memberi makan mereka ya?

Sekarang, yang harus kami lakukan adalah, mencari serangga baru, untuk menggantikan yang sudah mati itu, dan berharap si manager tidak akan mengetahui bedanya. Aku sangat yakin dia tidak akan tahu bedanya..., aku sangat berharap ia tidak akan tahu bedanya, sepertinya ia tidak membuat tanda apa-apa pada serangga itu, kan? Kalau saja kami bisa mendapatkan serangga itu lagi.

Masih ingat game digger? Masih ingat theme song-nya jika game over? Aku merasa lagu itu sedang diputar sebagai latar belakang dari kejadian ini..., hehehehhehe.

Friday, February 5, 2010

THE Care Taker

And yes, you can call me the care taker.

'Tugas'ku bertambah satu. Man! It's not even my job. Let's just say that, kami berbagi tanggung jawab. Jika kemarin-kemarin aku memelihara tanaman bosku, (Ouch! aku baru inget tadi siang belum nyirem that freakin plant!) Kali ini aku berbagi tanggung jawab untuk memelihara serangga peninggalan Commissioning Manager kami.
Jangan tanya padaku apa tepatnya nama binatang ini. Kumbang, thats all I can say. (dan dalam otakku mulai terngiang-ngiang lagu dangdut, Kumbang-kumbang di taman..., sepertinya aku sudah terlalu lama tinggal disini, sampai-sampai referensi laguku pun, lagu dangdut.)
Serangga ini berwarna hitam, dan bentuk kepala-nya berbeda-beda. Yang kebetulan dipelihara si manager ini, berbentuk seperti cula badak. Sementara aku juga pernah melihat yang seperti tanduk kerbau. Rupanya di Jepang, serangga ini termasuk binatang peliharaan, semacam koleksi mumbo jumbo whatever. Sehingga beberapa orang jepang di perusahaan ku ada yang memelihara serangga ini. Dan karena posisi kami memang di tengah-tengah hutan yang baru saja 'dibuka' untuk proyek ini, jadilah berbagai macam serangga bertebaran dimana-mana, termasuk salah satunya serangga dibawah ini.


Sangking bersemangatnya dia memelihara serangga ini, dia sampai membeli makanan khususnya dari jepang. It has a special food! Semacam agar-agar yang sering kita beli di toko ketika kita kecil dulu, warnanya coklat bening. If you're not careful, bisa-bisa mengira bahwa jelly itu untuk manusia. Karena jujur, benda itu tidak terlihat sama sekali seperti makanan untuk serangga! Bahkan seorang subcont kami, pernah memakan jelly itu, temanku sudah ingin memberitahunya tapi terlambat, jelly itu sudah lebih dahulu masuk ke mulutnya. Akhirnya temanku memilih untuk menutup mulutnya saja. Hey, what doesn't kill you, can only make you stronger. So I suppose that man, should be stronger right know, In a bug level I mean, hahahahhaha.



Anyways, si manager ini juga tidak bosan-bosan menawarkan kami untuk mencoba those jelly bug. Dia selalu mengatakan..."good yaa...full of protein nee...." Lalu mulai memperagakan bentuk kepala si serangga yang seperti cula, hahaha bodoh.
Jadi sekarang, aku dan temanku setiap beberapa hari sekali akan memberikan serangga-serangga itu jelly di kandangnya. Maksud dari beberapa hari sekali adalah, jika feeling kami mengatakan bahwa mungkin..., mungkin..., si serangga sudah kelaparan lagi. Oh ya, tahukah kamu bahwa untuk serangga serupa, mereka-mereka yang kepalanya mempunya motif yang unik adalah yang jantan? Yang betina akan terlihat biasa-biasa saja. Jadi si jepang-jepang ini hanya akan memelihara yang jantan saja, karena bentuk kepala mereka yang unik.

Hhhmmm..., kira-kira besok mereka udah lapar lagi belum, ya..., kapan ya, terakhir kali aku kasi makan? I totally forgot.

Thursday, February 4, 2010

What do you do, with no boss around?

So...,

What do you do--aside from making a blog ofcourse--when your boss is not around, and theres no work to do in the office???
Here's what I've--well with my other friends too--been doing, making a fool of my (our) self, by taking pictures all around the office, and make silly video about nothing, but yet something.

Here's one, I've recorded around 2 days ago. Rather than feeling sleepy, i've decided to put a video on my blog! I've even edited it myself. And I can say I'm so proud of myself for being able to create this really simple video, since I am pretty much 'gaptek' and all.

So enjoy watching the video..., and don't forget..., world peace....
Hahhahahhaa....


Tuesday, February 2, 2010

Secaraaaaa....

How to stop using the word 'secara' incorrectly?

Tanpa sadar penggunaan kata 'secara' yang salah sudah melekat di otakku. Aku sendiri lupa, sejak kapan aku mulai menggunakan kata-kata itu. 5 years ago? 10 years ago?

"ya iyalah, dia mampu beli mobil itu..., secara dia kan kaya." Dalam kalimat ini, apa arti kata 'secara' sebenarnya? I don't think there's any..., I think people use 'secara' in this sentence, just for the fun of it? It sounds good? It feels right?

Karena membaca sebuah email dari temanku, yang di dalamnya terselip kata 'secara', I end up thinking about it, for the rest of the day. Ya iyalah, secara hari ini kerjaan cuman dikit. Ugh! stuck in my head!!!

Thursday, January 28, 2010

The Trip


Melewatkan satu kali lagi tahun baru di hutan ini, mungkin terasa sedikit menyebalkan. Terutama karena, banyak teman-temanku yang pergi, dan tidak ada acara panggung hiburan lagi. Terlepas dari acara panggung itu, yang isinya selalu dangdut lagi, dangdut lagi, tapi cukup menghibur loh! Atau mungkin aku bisa mengatakan ‘menghibur’ karena aku sudah terlalu lama tinggal disini?

Tapi…, tapiiii…. Ketika malam tahun baru yang aku lewati tidak seperti yang aku harapkan, ternyata justru pada tanggal 1 Januari 2010 lah, hal yang seru terjadi! Kami diperbolehkan jalan-jalan, keluar dari Site ini. Huaaahhh…, menyenangkan! Entah apa yang dilakukan Samson, hingga si bos jepang yang super cerewet itu mau memberikan ijin kepada kami. Oh ya, Samson adalah nama boat coordinator kami. Kebetulan nama dan perawakannya bisa dibilang cocok, ia berbadan tinggi besar, berkulit hitam, tapi tidak gondrong hehehhehe. Jangan-jangan si jepang itu serem ngeliat muka Samson? Atau karena Samson mengatakan bahwa kami akan beli duren, dan karena si jepang senang sekali makan duren, akhirnya diijinkanlah kami. Well, I don’t care, what ever Samson said to him, it worked. Kami mendapatkan Ijin.

Perjalanan dimulai pukul 8 pagi. Tujuan : Tofoy. Sebuah desa kecil, dengan jarak perjalanan 1 jam menggunakan boat dari tempat kami bekerja. Menyenangkan sekali karena, satu kami boleh keluar dari area kerja, dan dua, kapan lagi bisa jalan-jalan ke salah satu desa di papua yang hanya bisa dicapai dengan menggunakan perahu? Man, this opportunity doesn’t come twice!



Boat kami berlabuh di wooden jetty milik perusahaan. Ketika kami mendekat, seorang anak kecil sudah berdiri disitu, menunggu. Ternyata dia adalah anak bapak security yang ikut untuk meng-escort kami. Akhirnya kami bertamu di rumahnya. Makan rambutan sebelum jalan-jalan keliling desa.


Kami berjalan ditemani oleh anak-anak bapak security. Akhirnya kami sampai pada sebuah pasar dan memutuskan untuk makan siang disana. Tentunya anak-anak tour guide itu, kami traktir makan, karena sudah menemani kami. Seorang temanku yang entah kenapa, tiba-tiba menyebut dirinya sebagai om Kevin, ceritanya ingin membuat anak-anak itu agar makan banyak dan hidup sehat, seperti om Kevin, begitu kata-katanya. Jadi dia mengatakan pada anak-anak itu, “ayo pesen aja, makan yang banyak ya, biar sehat kaya om Kevin, tapi kalo gak abis, mesti bayar sendiri, ya.” Kami semua mengerti bahwa dia bercanda. Tapi ternyata si anak yang paling kecil menganggap lain.

Ketika saudara-saudaranya sudah kenyang, tanpa menghabiskan makanannya mereka semua langsung pergi. Tapi dia tetap duduk di depan piring makanannya, makan dengan pelan, berkeringat dengan deras. Akhirnya aku ajak dia bicara. “Makanannya enak, Noel?” Dia diam. “Sudah kenyang kah?” Masih tidak ada suara. Akhirnya aku mengerti, sepertinya si anak kecil ini, takut kalau tidak menghabiskan makanannya dia harus membayar sendiri, hauhauhauhauha. Mungkin dia sudah membayangkan, bagaimana dia harus memberitahu emaknya di rumah, kalau dia berhutang sepiring makanan di warung di pasar, dan mungkin ibunya akan marah besar mengetahui hal itu, ehehehhehehe. Akhirnya setelah memberitahu kalau sudah kenyang dia bisa meninggalkan makanannya, tanpa membayar, anak itu pun, ikut bermain-main dengan riang di luar bersama saudara-saudaranya. Dasar si Om Kevin, kalau ngomong sembarangan aja.

Perjalanan ini memang sangat menyenangkan, sekembalinya dari pasar, kami disuguhi durian matang yang baru saja jatuh dari pohonnya. Juga tidak lupa membeli 3 karung durian dari mereka. Akhirnya kami harus kembali. Satu keluarga itu mengantar kami ke jetty. Mereka terus melambaikan tangan, hingga boat kami menjauh. What an experience, I’ll never forget.